10 des

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 9 Desember 2019 ditutup menguat 0,11% pada level 6193. Sektor properti konstruksi mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp55,21 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham Apple karena berpotensi terimbas tarif impor baru serta penurunan saham sektor kesehatan. Pasar fokus pada batas waktu 15 Desember dimana AS akan memberlakukan tarif impor tambahan terhadap produk dari China jika tidak mencapai kesepakatan dagang dengan China. Diberitakan China menyatakan berharap akan mencapai kesepakatan dagang dengan AS sesegera mungkin. Pernyataan itu setelah dirilisnya data ekspor China yang mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut pada bulan November, sehingga berpotensi meningkatkan tekanan bagi China untuk segera mencapai kesepakatan dagang. Pada pekan ini pasar juga akan mencermati pertemuan The Fed untuk membahas kebijakan moneternya pada hari Selasa dan Rabu waktu AS. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tetap. Selain itu pasar juga akan mencermati pemilu di Inggris pada hari Kamis waktu setempat serta potensi tercapainya kesepakatan dagang di Amerika Utara. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6140 - 6260


News & Analysis

Per November Kontrak Baru ADHI Mencapai Rp9,1 Triliun

Hingga November 2019 PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp9,1 triliun (di luar pajak). Realisasi perolehan kontrak baru di bulan November 2019 didominasi oleh Pengaman Pantai di Kota Palu, Sulawesi Tenggara (Rp248,2 miliar) dan Pembangunan Rusun di Penjaringan, Jakarta (Rp221,3 miliar). Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada November 2019, meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 81,4%, Properti sebesar 18,2% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Gedung sebesar 72,2%, jalan dan jembatan sebesar 6,5%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 21,3%.

SSTM Targetkan Laba Bersih Mencapai Rp2,9 Miliar

PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) menargetkan laba bersih hingga akhir tahun 2019 sebesar Rp2,9 miliar. Untuk penjualan hingga akhir 2019 ditargetkan sebesar Rp400 miliar dengan laba kotor Rp33 miliar dan laba usaha naik 4,8% menjadi Rp19,4 miliar. Hingga akhir September 2019 perseroan meraih laba bersih Rp1,9 miliar dengan penjualan bersih Rp318 miliar dan laba usaha Rp15,5 miliar. Beberapa rencana perseroan ke depan antara lain konsisten meningkatkan efisiensi operasional, secara berkala meluncurkan produk dengan nilai tambah lebih besar serta meningkatkan penetrasi ke pasar dan segmen baru.

INDY Kerja Sama Dengan PTRO Dalam Proyek Awak Mas

PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui kepemilikan sahamnya di Nusantara Resources Limited resmi telah menandatangani non binding term sheet dengan PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) untuk proyek Awak Mas. Kesepakatan ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam proyek Awak Mas yang merupakan salah satu strategi diversifikasi bisnis perseroan. Untuk proyek Awak Mas Perseroan mendapatkan dua tahap pengerjaan yakni untuk tahap pertama perusahaan mendapatkan kontrak Front End Engineering & Design (FEED) dan tahap kedua yakni kontrak Engineering Procurement & Construction (EPC).

Nilai Ekspor JPFA Tahun Ini Meningkat 53% YoY


Nilai ekspor PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sepanjang 2019 mampu menembus Rp500 miliar. Berbagai produk JPFA sudah diterima di pasar mancanegara, mulai dari produk perunggasan hingga produk budidaya ikan air tawar. Hingga 2019, JPFA telah melakukan ekspor ke 20 negara, yang mencakup negara-negara di Amerika, Afrika, Asia, dan Eropa. Dibandingkan dengan 2018, JPFA mengalami pertumbuhan ekspor sebesar 53%. Pertumbuhan itu sejalan dengan upaya promosi JPFA dengan mengikuti berbagai macam expo internasional, seperti di Malaysia, Qatar, dan China.

ABMM Dapat Kontrak Senilai Rp8 Triliun

PT ABM Investama Tbk (ABMM) mendapatkan kontrak kerja sama dengan PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua (BMB) pada kuartal IV/2019 bernilai Rp8 triliun. ABMM menandatangani kontrak kerja sama lewat anak usahanya PT Cipta Kridatama (CK) pada 5 Desember 2019. Kesepakatan kerja sama terbaru antara CK dan BMB berdurasi seumur tambang atau life of mine. Lokasi penambangan BMB terletak di daerah Kecamatan Bungur dan Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Dalam kontrak kerja samanya, CK akan membantu penambangan di lokasi BMB untuk pemindahan lapisan tanah atau overburden removal dan rental alat berat.

BEI Hentikan Sementara Perdagangan FINN Terkait Dengan PKPU

PT Bursa Efek Indonesia secara resmi menghentikan sementara perdagangan saham PT First Indo American Leasing Tbk (FINN). Penghentian sementara perdagangan ini terhitung sejak Sesi II Perdagangan Efek tanggal 9 Desember 2019, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut. Alasan otoritas pasar modal menghentikan dikarenakan belum adanya Keterbukaan Informasi atas permintaan penjelasan Bursa terkait perkembangan dan rencana perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).


Stock Pick


ERAA

Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat dilevel harga 1570. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1550-1590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1595

BMRI


Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 7250. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7400

BBTN

Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level 2190. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2160-2220
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2230

WIKA


Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat dilevel harga 2060. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2030-2090.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2100

CPIN


Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7000. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7100
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150s

PTBA

Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 2590. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2550-2620.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2630


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-12-10 08:02:43 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)