10 Oct

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 9 Oktober 2018 ditutup menguat 0,62% pada level 5796. Sektor aneka industri mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 300,25 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat. Pelemahan pada indeks Dow Jones dan indeks S&P500 terutama dikontribusikan oleh koreksi pada saham sektor komoditas dan industri akibat kekhawatiran akan melambatnya ekonomi global. Namun turunnya yield obligasi pemerintah AS membuat koreksi indeks terbatas. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2018 dan 2019. IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan China tahun 2019 dan menyatakan kedua ekonomi negara tersebut akan terkena dampak perang dagang pada tahun depan. Pertumbuhan ekonomi zona euro diproyeksikan turun akibat Brexit. Sementara itu Trump kembali mengulangi ancamannya untuk mengenakan tarif terhadap produk-produk dari China senilai USD 267 miliar jika China membalas tarif impor yang diberlakukan oleh AS. Trump juga kembali mengkritik The Fed dengan mengatakan The Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5750 - 5889


News & Analysis

JECC Perkirakan Pendapatan Turun Hingga 10% Tahun Ini


PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) pada tahun 2018 memperkirakan akan mengalami penurunan kinerja keuangan dari sisi pendapatan sebesar 5% hingga 10%. Hal itu disebabkan adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Penurunan pendapatan tersebut disebabkan kontrak penjualan kabel dengan PT PLN dan swasta pada awal tahun 2018 berpatokan dengan nilai tukar Rp13.000 an per dollar Amerika Serikat. Tapi saat ini nilai tukar berada pada Rp14.000 per dolar Amerika Serikat. Bahan baku tembaga naik 13% dan almunium 19,9%, akibat kenaikan karena USD. Sedangkan kontrak pada PLN mencapai 30% dari total penjualan dan 16,15% dipegang swasta lainnya, yang tidak mau mengubah nilai kontrak.

SMMA Setor Modal Ke SGMW Multifinance Rp38 Miliar

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) melakukan penambahan setoran modal ke PT SGMW Multifinance Indonesia yang berkedudukan di Jakarta Selatan. Jumlah tambahan modal sebesar Rp38 miliar dimana jumlah tambahan itu tidak melebihi 20% dari ekuitas perusahaan sehingga penyertaan ini tidak bersifat material. Tambahan modal yang dilakukan pada 9 Oktober ini tidak berdampak pada kegiatan operasional dan kondisi keuangan perseroan. Dengan penambahan ini maka kepemilikan perseroan di SGMW Multifinance tetap 19%, saham lain dikuasai SAIC Motors 38%, General Motors Financial 19% dan PT SGMW Motor Indonesia 24%.

BELL Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp12,13 Miliar

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) masih memiliki sisa dana IPO sebesar Rp12,13 miliar hingga periode 30 September 2018. Dari total dana bersih IPO yang diraih pada September tahun lalu sebesar Rp42,06 miliar perseroan sudah menggunakannya sebesar Rp29,93 miliar. Dana itu digunakan untuk pembelian 14 unit mesin sebesar Rp17,78 miliar dan modal kerja Rp12,14 miliar. Sisa dana hasil IPO kini disimpan di PT Bank Central Asia Tbk dalam bentuk deposito berjangka 1 bulan dengan bunga 4,5% sebesar Rp12 miliar dan rekening BCA sebesar Rp138 juta.

HKMU Akan Ekspansi Pabrik Aluminium

PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) akan menggunakan sebagian besar dana hasil penawaran untuk memperbesar kapasitas pabrik aluminium perseroan yang merupakan lini anak usaha yaitu PT Handal Aluminium Sukses. Perseroan telah melaksanakan IPO dengan melepas 1.021.740.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp230. Sehingga perseroan membukukan dana segar Rp235 miliar. Sebesar Rp90 miliar akan digunakan untuk melakukan ekspansi pabrik aluminium. Perseroan akan melakukan penambahan 3—4 unit mesin baru pada pabrik Handal Aluminium Sukses sehingga fasilitas produksi tersebut dapat mencapai kapasitas 1,5 juta ton dari saat ini 500.000 ton per tahun.

WSBP Targetkan Kontrak Baru Tahun Depan Rp10 Triliun

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana untuk terus melakukan ekspansi hingga tahun depan. Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana menargetkan perolehan kontrak baru yang cukup besar di tahun depan yaitu sebesar Rp10 triliun. Target ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan target WSBP tahun ini yakni sebesar Rp 6,5 triliun. WSBP juga menargetkan membukukan laba Rp 1,25 trilun dan penjualan Rp 9 triliun tahun depan. Hingga kuartal III-2018, WSBP sudah membukukan laba bersih sebesar Rp 880 miliar. Perusahaan ini juga telah membukukan nilai kontrak baru hingga Rp 4,5 triliun.

Hingga September 2018, Biaya Eksplorasi KKGI USD1,38 Juta

PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) mengeluarkan dana sebesar USD1.388.023 untuk eksplorasi sampai bulan September 2018. Aktivitas ekplorasi dilakukan oleh anak usaha perseroan PT Insani Baraperkasa. Kegiatan eksplorasi berupa pendalaman yang dilakukan di area Sub Blok Manunggal Jaya dan Sub Blok Tani Bakti.


Stock Pick

TLKM

Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3590. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3530-3630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3640

BBCA

Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 23750. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23500-24000. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 24050

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup tertahan pada level harga 3020. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2980-3060.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3070

SMCB

Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup tertahan pada level harga 1130. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1115-1145.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1150

ASII

Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel 7025. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6925-7125.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150

JSMR

Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup tertahan pada level harga 4360. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4310-4410.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4420


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018 
Published on 2018-10-10 08:08:32 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)