11 des

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 10 Desember 2019 ditutup melemah 0,17% pada level 6183. Sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp305,58 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah terbatas karena investor menantikan kepastian apakah AS akan memberlakukan tarif impor tambahan terhadap produk dari China senilai hampir USD160 miliar mulai 15 Desember mendatang. Sebelumnya indeks futures sempat menguat setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa para negosiator AS-China telah mencapai landasan untuk menunda tarif, namun kemudian pihak AS menyatakan bahwa belum ada keputusan yang dibuat di antara kedua belah pihak. Jika tarif ditunda akan menjadi faktor positif bagi pasar, karena tarif tersebut akan berdampak terhadap barang-barang konsumer yang berasal dari China. Sementara itu pasar juga menantikan pertemuan The Fed yang akan berakhir pada hari Rabu waktu AS, dimana diperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tetap. Selain itu pasar juga akan menantikan data inflasi AS pada pekan ini. Pasar juga akan mencermati hasil pertemuan ECB pada hari Kamis ini. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6120 - 6240


News & Analysis

Kuartal III HOTL Bukukan Laba Rp2,76 Miliar Dari Rugi Rp2,44 Miliar

PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) hingga kuartal III 2019 meraih laba Rp2,76 miliar dari merugi sebesar Rp2,44 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan konsolidasi HOTL naik 0,16% menjadi Rp93,71 miliar dari Rp93,56 miliar per September 2018. Beban pokok pendapatan HOTL meningkat 45,67% menjadi Rp54,15 miliar per September 2019 dari Rp37,17 miliar per September 2018. Hal ini menyebabkan laba kotor HOTL turun 29,84% menjadi Rp39,56 miliar dari Rp56,39 miliar. Beban usaha HOTL turun 9,22% dari Rp36,71 miliar menjadi Rp33,32 miliar pada periode yang sama tahun ini. Namun, laba usaha turun 68,28% menjadi Rp6,24 miliar dari Rp19,68 miliar.

CANI Akan Jual Kapal Untuk Perbaiki Kinerja Keuangan


PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) akan fokus untuk membenahi kinerja keuangan perseroan dengan menjual kapal-kapal milik perseroan. Penjualan kapal yang dilakukan perseroan guna memperbaiki kondisi bisnis perseroan pada tahun depan. Dari hasil penjualan tersebut, perseroan akan membeli armada baru untuk mengejar kontrak-kontrak pada tahun depan. Dari 56 kapal milik perseroan, sekitar 10% akan dijual. Rencana itu sebagai salah satu strategi perseroan guna menangkap peluang pembatasan pengiriman beberapa komoditas ke luar negeri. Dengan pembatasan tersebut, pengiriman komoditas di dalam negeri akan meningkat untuk pengiriman ke smelter-smelter baru yang kini semakin banyak.

KPAS Targetkan Pertumbuhan Penjualan 10%-15%


PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15% pada 2020, seiring dengan kapasitas baru yang beroperasi pada awal tahun depan. Perseroan memasang target pertumbuhan 10%-15% pada tahun depan. Optimisme ini seiring tambahan kapasitas setelah mesin baru bleeching cotton mulai beroperasi pada awal tahun depan. Penambahan mesin baru di pabrik Cipendeuy, Subang, tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 150 ton per bulan. Produsen kapas kecantikan dan cotton bud ini menggunakan Rp10 miliar dari dana IPO untuk penambahan mesin baru tersebut. Perseroan juga melakukan ekspansi ke wilayah Indonesia Timur sebagai strategi untuk mendorong penjualan.

IFII Optimis Bukukan Laba Rp110 Miliar Pada Tahun Depan

PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) optimis setelah melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), akan mampu meraih laba bersih di tahun 2020 mendatang sebesar Rp110 miliar yang didukung oleh keputusan pembayaran utang ke Bank Nord/LB dan rencana memacu ekspor ke Jepang. Perseroan menargetkan laba bersih tahun depan mencapai Rp110 miliar, sedangkan pendapatan sebesar Rp800 miliar. Proyeksi perolehan laba bersih tersebut akan ditopang oleh peningkatan ekspor yang selama ini lebih besar ke pasar Selandia Baru.

Per November Marketing Sales MTLA Mencapai 78,5% Dari Target

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) telah membukukan marketing sales sebesar Rp1,57 triliun sepanjang Januari-November 2019 atau 78,5% dari target 2019. MTLA masih harus mencari pemasaran sebesar Rp430 miliar untuk memenuhi target yang ditetapkan perseroan pada tahun ini sebesar Rp2 triliun. Perseroan tetap optimis target itu akan terpenuhi pada akhir tahun. Perseroan baru saja meluncurkan klaster Wisteria di Metland Menteng, Cakung yang memiliki 381 unit rumah dengan 141 unit tersedia untuk dijual.

ACST Jual Alat Berat Kepada Anak Usahanya Senilai Rp43 Miliar

PT Acset Indonusa Tbk (ACST) dan PT Acset Pondasi Indonusa (API) pada 6 Desember 2019 telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dan Pemindahan Hak atas Alat Berat. Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan telah menjual alat-alat berat beserta alat pendukungnya kepada API dengan nilai Rp43 miliar. Transaksi tersebut bertujuan untuk mendukung proses produksi atau kegiatan usaha utama API yang bergerak di bidang jasa pelaksana konstruksi. API merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan hampir 100%.


Stock Pick

CPIN

Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7100. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250

ADRO

Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat dilevel harga 1485. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1470-1500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1505

BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 7375. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7500

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level 4170. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4120-4220
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4230

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7600. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750

KLBF

Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1570. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1550-1590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1595



Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-12-11 08:00:36 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)