11 Feb 22

Market Review and Prediction

Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan sehingga memicu kenaikan yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun di atas level 2% dan mendorong tekanan jual pada saham. Data inflasi AS bulan Januari 2022 tercatat sebesar 7,5% yoy, yang merupakan level tertinggi sejak Februari 1982 dan di atas estimasi. Percepatan kenaikan laju inflasi masih disebabkan oleh kenaikan harga energi, kekurangan tenaga kerja, gangguan jaringan suplay bahan baku serta kenaikan permintaan. Untuk inflasi inti, di luar energi dan makanan, tercatat sebesar 6%, tertinggi sejak Agustus 1982.

Indeks bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan, di mana sebelumnya ketiga indeks utama tersebut sempat berada di teritori positif. Akhirnya indeks ditutup melemah karena kekhawatiran pasar bahwa The Fed akan melakukan pengetatan moneter secara agresif untuk meredam kenaikan laju inflasi. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 2 tahun juga mengalami kenaikan sebesar 26 basis poin, yang merupakan kenaikan terbesar harian sejak tahun 2009. Menambah sentimen negatif, Presiden The Fed St.Louis menyatakan terbuka untuk kenaikan suku bunga sebesar 0,50% pada bulan Maret dan kenaikan sebesar 1% pada bulan Juli 2022. Pasar juga mengantisipasi akan kenaikan suku bunga The Fed sebanyak tujuh kali pada tahun ini, yang berarti The Fed akan menaikkan suku bunga di setiap pertemuan hingga akhir tahun ini. Kenaikan suku bunga The Fed yang agresif dikhawatirkan akan membuat pertumbuhan ekonomi tidak secepat perkiraan sebelumnya.

IHSG pada perdagangan Kamis 10 Februari 2022 ditutup melemah 0,16% pada level 6823. Saham sektor teknologi mencatatkan koreksi terbesar, sedangkan saham sektor basic materials membukukan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp1,732 triliun. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 6780/6750 dan resistance 6900/6950. Stock pick: TLKM, BMRI, BBNI, ANTM, TINS, INCO, UNTR. Perlu diwaspadai akan potensi depresiasi rupiah akibat potensi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif dari perkiraan sebelumnya.


NEWS:
• IATA berubah nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk dan mengubah kegiatan usaha utamanya menjadi perusahaan investasi pertambangan batubara
• WSBP suplay produk untuk proyek konstruksi layang PUPR
• NASI masih miliki sisa dana IPO Rp15,1 miliar
• EAST bukukan kenaikan laba bersih 134% yoy
• EAST targetkan pendapatan tumbuh 11,7% yoy tahun ini
• INKP berencana terbitkan obligasi senilai Rp1,98 triliun dan Sukuk Rp1,26 triliun
• BBNI alokasikan belanja modal teknologi informasi 3% dari pendapatan tahun 2022
• Produksi nikel INCO pada Q4/21 sebesar 17.015 ton, turun 6% qoq namun naik 3% yoy. Untuk produksi sepanjang 2021 sebesar 65.388 ton, turun 9,5% yoy
• ASSA melakukan perubahan susunan komisaris pada 3 anak usahanya
• Laba bersih UNVR tahun 2021 turun 19,6% yoy
• BUMI akan melakukan private placement pada harga Rp73/saham
• MIKA akan buyback maksimal 200 juta saham dengan anggaran Rp500 miliar
• BNBR fokus pada pengembangan kendaraan listrik, terutama bus listrik
• TLKM beserta anak usahanya jalin kerja sama dengan anak usaha KIJA akan kembangkan teknologi jaringan seluler 5G di Jababeka
• BHIT akan fokus pada pengembangan ekosistem digital setelah melakukan divestasi usaha pertambangan ke IATA





Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2022
Published on 2022-02-11 05:53:28 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)