12 juli

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 11 Juli 2019 ditutup menguat 0,10% pada level 6417. Sektor properti membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 866,52 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat yang terutama ditopang oleh kenaikan saham sektor kesehatan dan keuangan. Sedangkan koreksi pada saham teknologi mendorong pelemahan pada Nasdaq Composite. Testimoni hari kedua Chairman The Fed Jerome Powell, yang meningkatkan ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga, menjadi sentimen positif di pasar. Pada testimoni pertama di hadapan kongres, Powell menyatakan ekonomi AS masih dalam risiko melemahnya aktivitas ekonomi, inflasi rendah dan perang dagang sehingga The Fed siap untuk melakukan tindakan yang diperlukan. Testimoni hari kedua di hadapan Komite Perbankan Senat, Powell tetap fokus pada risiko ekonomi global yang dapat berdampak pada pelemahan ekonomi AS. Namun para pejabat The Fed lainnya cenderung memberi gambaran yang lebih bagus mengenai pertumbuhan ekonomi AS yang berkelanjutan dan prospek bisnis yang solid. Sementara itu data inflasi AS bulan Juni 0,1%, lebih tinggi dari estimasi yang stagnan. Inflasi inti naik 0,3%.Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6320 - 6460


News & Analysis


Per Juni, PPRE Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp395,1 Miliar

Hingga periode 30 Juni 2019, PT PP Presisi Tbk (PPRE) masih memiliki sisa dana hasil Penawaran Umum Perdana (IPO) sebesar Rp395,1 miliar. Perseroan sudah menggunakan dana IPO antara lain untuk belanja modal sebesar Rp294,17 miliar dan modal kerja Rp295,40 miliar dari total dana bersih yang diraih Rp984,68 miliar pada IPO akhir 2017 lalu. Sementara itu sisa hasil IPO kini disimpan antara lain di deposito BJB Bandung Rp42,10 miliar dan deposito BJB Rasuna Said Rp48,04 miliar, Bank BSM Pusat Rp84,98 miliar, investasi terkait Syariah Mandiri Rp219,97 miliar.

KAEF Berencana Terbitkan MTN Rp1 Triliun Pada Q3/2019

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) berencana kembali menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) senilai Rp1 triliun pada kuartal III/2019 sebagai upaya perseroan memperbaiki struktur pinjaman.MTN I dan MTN Syariah Mudharabah I Kimia Farma masing-masing senilai Rp250 miliar.MTN I Kimia Farma 2019 dengan kupon 8,75% per tahun.Sementara itu, MTN Syariah Mudharabah I Kimia Farma 2019 memberikan tingkat bagi hasil floating. Instrumen tersebut masing-masing memiliki tenor 3 tahun dan tanggal jatuh tempo MTN pada 10 Juli 2022. Pembayaran bunga dan bagi hasil dilakukan setiap 3 bulan, yang pertama kali jatuh pada 10 Oktober 2019.Dana hasil MTN I tersebut akan digunakan untuk refinancing utang jangka pendek dan modal kerja.

PGAS Telah Serap 30% Dari Total Capex 2019

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menyerap 30% dari total rencana belanja modal yang dianggarkan pada 2019. Jumlah serapan capex mencapai 30% sampai dengan pertengahan 2019. Dana tersebut telah digunakan perseroan untuk sejumlah kebutuhan investasi. Perseroan akan melakukan revisi alokasi belanja modal periode 2019 menjadi USD225 juta dari rencana awal USD420 juta. Alasan perseroan melakukan revisi rencana belanja modal karena tata waktu. Dengan menggunakan target belanja modal USD225 juta pada 2019, realisasi 30% pada Januari 2019—Juni 2019 itu setara dengan USD67,5 juta.

SMKL Akan Bangun Pabrik Baru Untuk Tingkatkan Kapasitas


PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) akan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas perseroan. Investasi pabrik baru akan menggunakan sebagian dana hasil penawaran umum perdana saham IPO sebesar Rp124,5 miliar. Perseroan akan menggunakan 40% dari dana hasil IPO untuk modal kerja perseroan, 30% untuk pelunasan sebagian utang bank, dan 30% untuk pembelian mesin dan lokasi pabrik baru. Sehingga, perseroan mengalokasikan Rp37,35 miliar untuk pabrik baru. Perseroan sedang menjajaki lokasi pabrik baru, dengan salah satu lokasi potensial Jawa Tengah.

Anak Usaha MEDC Jual 49% Saham Medco Cahaya Geothermal


Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Medco Power Indonesia, melepas kepemilikan 49% di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Blawan Ijen, Jawa Timur. Medco Power Indonesia (MPI) mengumumkan telah menandatangani dan menyelesaikan perjanjian penjualan 49% saham milik perseroan di PT Medco Cahaya Geothermal (MCG) kepada PT Ormat Geothermal Power. Sisanya, atau sebanyak 51% saham MCG masih dimiliki oleh MPI. MCG memiliki perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama 30 tahun untuk mengembangkan dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 110 megawatt (MW) di Blawan Ijen, Jawa Timur.

Pefindo Tetapkan Peringkat idA+ Untuk BMTR


Pefindo telah menetapkan kembali peringkat idA+ untuk PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2017 dan peringkat idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah I Berkelanjutan Tahun 2017. Namun, outlook untuk peringkat korporasi dipertahankan negatif. BMTR sedang dalam proses memiliki investor strategis melalui private placement pada PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), yang juga telah mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana pada awal Juli 2019


Stock Pick

TLKM


Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4270. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4220-4320.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4330

JSMR

Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5750. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5650-5825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5850

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4510. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4460-4560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4570

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 9250. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9100-9350
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9400

ICBP

Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 10250. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10100-10375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10400

ASII


Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7525. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7625
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-12 08:16:35 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)