14 aug

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 13 Agustus 2019 ditutup melemah 0,63% pada level 6210. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 1,034 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan pada saham sektor teknologi setelah AS menunda pemberlakuan tarif impor sebesar 10% mulai 1 September terhadap beberapa produk dari China, yaitu hp, laptop dan beberapa barang konsumer lainnya. Penundaan ini untuk mengatasi musim belanja liburan di AS. Pemberlakukan tarif impor atas barang-barang tersebut ditunda hingga 15 Desember. Saham teknologi mengalami penguatan dipimpin oleh saham Apple. Sementara itu data inflasi AS pada bulan Juli naik 0,3% dari 0,1%. Untuk inflasi inti mencapai level 2,2% yoy, di atas target The Fed sebesar 2%, merupakan peningkatan tertinggi dalam enam bulan terakhir. Earning season triwulan II sudah mendekati akhir dimana 453 emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan dimana sebesar 73,3% membukukan kinerja yang melebihi estimasi. Konsensus proyeksi pertumbuhan laba pada triwulan II sebesar 2,9% yoy, jauh lebih baik dibandingkan proyeksi awal yang tumbuh 0,3%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6140 - 6290

News & Analysis

BIRD Optimis Kinerja Semester II Membaik

PT Blue Bird Tbk (BIRD) memproyeksikan kinerja pada semester II/2019 akan lebih baik dibandingkan dengan semester I/2019. Diharapkan kinerja pada periode tersebut dapat menopang kinerja tahunan perseroan. Menurut perseroan pada periode ini, terdapat beberapa katalis positif yang dapat meningkatkan kinerja perseroan. Hari libur yang lebih sedikit dinilai dapat meningkatkan jumlah penumpang untuk perseroan. Selain itu, gejolak politik dalam negeri yang sempat menekan kinerja pada semester I/2019 telah mereda. BIRD membukukan pendapatan Rp1,91 triliun pada semester I, turun 3,04% dari Rp1,97 triliun pada semester I/2018. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tertekan sebesar 16,83% dari Rp190,44 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp158,37 miliar pada semester I/2019.

FOOD Revisi Turun Target Penjualan Tahun Ini

PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) merevisi target penjualan sepanjang tahun ini seiring dengan proses perizinan beberapa produk baru yang mundur dari target. Perseroan berencana merevisi target penjualan tahun ini, dari semula Rp150 miliar menjadi Rp137 miliar. Perusahaan pengolahan daging ini memasang target yang lebih rendah karena proses perizinan beberapa produk baru mundur dari jadwal yang dipasang. Perizinan produk-produk baru yang diharapkan selesai pada awal semester II/2019, tampaknya baru dapat diperoleh pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini.

LINK Jalin Kerja Sama Dengan Entitas Astra Infra

PT Link Net Tbk (LINK) berkolaborasi dengan entitas Astra Infra PT Marga Mandalasakti (ASTRA Tol Tangerang—Merak) untuk menempatkan infrastruktur komunikasi yang menghubungkan Jakarta—Serang—Merak. Hal itu pun akan memperluas jangkauan layanan First Media yang dikelola perseroan di kota Banten. Perseroan akan terus agresif melakukan perluasan jaringan dengan terus menjalin kerja sama strategis bersama beberapa mitra atau operator agar layanan First Media dapat menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai daerah.

LTLS Tingkatkan Modal Anak Usaha Rp1 Miliar


PT Lautan Luas Tbk (LTLS) melakukan peningkatan modal di salah satu anak usahanya PT Lautan Sweetener Indonesia dengan kepemilikan 100%. Jumlah peningkatan modal sebesar Rp1 miliar sehinngga modal PT Lautan Sweetener Indonesia menjadi Rp118,1 miliar dari sebelumnya Rp117,1 miliar. PT Lautan Luas memiliki sebanyak 118 ribu saham senilai Rp118 miliar dan Lautan Luas Singapore Pte Ltd 100 saham senilai Rp100 juta.

TINS Dapat Dana Rp1,19 Triliun Dari Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah

PT Timah Tbk (TINS) mendapatkan dana segar Rp1,19 triliun dari emisi obligasi dan sukuk ijarah yang akan digunakan perseroan untuk membayar utang jangka pendek dan pemenuhan belanja modal 2019. TINS melakukan emisi Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap II Tahun 2019 yang terdiri atas Seri A dan Seri B. Untuk Seri A, memiliki jumlah pokok Rp387,00 miliar dengan kupon tetap 8,50% dan tenor 3 tahun dan Seri B memiliki jumlah pokok Rp493,00 miliar dengan kupon tetap 8,75% dan tenor 5 tahun. TINS juga melakukan emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap II Tahun 2019. Instrumen itu memiliki jumlah pokok Rp313,00 miliar.

MCAS Jual Sebagian Sahamnya di DIVA Kepada Kejora Ventures

PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS)menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Kejora Ventures untuk menjual beberapa porsi saham yang dimilikinya di PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA). Transaksi jual beli ini dipimpin melalui dana InterVest Star SEA Growth Fund I, yaitu dana yang dikelola bersama oleh Kejora dan InterVest. Dana ini didukung oleh sekelompok mitra terkemuka seperti Korea Development Bank, Korea Venture Investment Corporation, NH Investment & Securities, Industrial Bank of Korea, dan Barito Pacific Group


Stock Pick

ISAT

Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3680. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3640-3720.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3730

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7900. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8050

WEGE


Pada perdagangan kemarin saham WEGE ditutup menguat dilevel harga 368. WEGE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 362-372.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 374

WIKA

Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level 2250. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2220-2280
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2280

BBTN

Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2290. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2260-2310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2320

SMCB


Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1390. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1370-1405
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1410


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-08-14 08:28:46 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)