15 Aug

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 14 Agustus 2019 ditutup menguat 0,91% pada level 6267. Sektor properti konstruksi membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 463,75 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat kekhawatiran akan resesi ekonomi setelah yield obligasi pemerintah AS mengalami inverted sementara untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir. Yield US-Treasury dengan tenor 2 tahun lebih tinggi dibandingkan yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun, yang merupakan indikator adanya resesi ekonomi. Yield US-Treasury dengan tenor 30 tahun turun pada rekor terendah. Sentimen negatif antara lain berasal dari data ekonomi China dan Jerman yang melemah, perang dagang AS-China, gejolak Brexit serta ketegangan geopolitik. Data pertumbuhan ekonomi Jerman mengalami kontraksi pada triwulan kedua dan data industri China mengalami penurunan pada level terendah dalam 17th terakhir.mentah mengalami koreksi lebih dari 3% akibat kekhawatiran akan pelemahan permintaan minyak global karena resesi ekonomi. Harga emas mengalami reli seiring dengan kenaikan permintaan akan aset yang dianggap lebih aman. Sedangkan dollar AS menguat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6140 - 6290

News & Analysis

Pefindo Tegaskan Peringkat idA Untuk Obligasi SMRA


Pefindo menegaskan peringkat idA terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) senilai Rp800 miliar dan peringkat idA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 senilai Rp300 miliar yang akan jatuh tempo 10 Oktober 2019. SMRA berencana melunasi Obligasi dan Sukuk tersebut menggunakan kombinasi dari dana internal, utang bank, dan dana dari aksi korporasi yang akan dilakukan Perusahaan. Pada 30 Juni 2019, Perusahaan memiliki saldo kas dan setara kas sebesar Rp1,5 triliun. Perusahaan juga mempunyai fasilitas kredit revolving loan dari beberapa bank sebesar Rp784 miliar dan ruang untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II sampai dengan Rp3,08 triliun per 30 Juni 2019.

MBTO Kerja Sama Dengan Perusahaan Pemasok Bahan Baku


PT Martina Berto Tbk (MBTO) menjalin kerja sama dengan perusahaan global pemasok bahan baku kosmetik untuk memacu kinerja perseroan. Perseroan akan mengoptimalkan sisa bulan tahun ini untuk mengejar target penjualan. Perusahaan berupaya melakukan inovasi produk melalui Martha Tilaar Inovation Center, promosi melalui media sosial, mendorong penjualan di Martha Tilaar Shop dan PT Cedefindo. MBTO juga melakukan kerja sama dengan perusahaan global bahan baku, Clariant.

PPRE Telah Realisasikan Capex Rp432 Miliar Untuk Beli Alat Berat


PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah merealisasikan 39,27% dari total alokasi belanja modal yang disiapkan perseroan pada 2019. Perseroan telah merealisasikan belanja modal atau capex sebesar Rp432 miliar sepanjang Januari 2019—Juli 2019 atau sekitar 39,27% dari target tahun ini. Dana itu digunakan untuk pembelian alat-alat berat. Capex senilai Rp1,1 triliun merupakan rencana sepanjang 2019 yang dialokasikan untuk ekspansi organik seperti pembelian alat-alat berat. Perseroan juga memiliki rencana ekspansi anorganik. Perseroan tetap menjajaki negosiasi dengan perseroan yang bergerak di bidang soil improvement dan pondasi.

HDFA Akan Rights Issue 6,965 Miliar Saham

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) melakukan Rights Issue II dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 6.965.710.062 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 74,94% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD II dimana setiap 100 saham biasa atas nama yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 27 September 2019 pukul 16.00 WIB berhak atas 299 HMETD. Dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100 dan dana yang diterima perseroan dalam PHMETD II ini sebanyak-banyaknya Rp696.571.006.200.

MBSS Menerapkan Strategi Efisiensi Konsumsi Bahan Bakar


PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) berhasil membukukan laba pada semester I/2019. Peningkatan pendapatan dan efisiensi telah berhasil membalikan posisi rugi. Efisiensi pada penggunaan konsumsi bahan bakar telah berhasil menekan beban perseroan. Beban pokok perseroan ditekan sebesar 1,8% menjadi USD32,4 juta dari tahun sebelumnya USD33 juta. Biaya bahan bakar turun 17,7% dari USD7,7 juta pada 2018 menjadi USD6,3 juta. Ini sejalan dengan efisiensi biaya perseroan. Pendapatan MBSS pada semester I/2019 meningkat 24,3% menjadi USD40,2 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya USD32,4 juta. Hal tersebut terjadi karena improvisasi pertumbuhan pada lini bisnis barging dan floating crane masing-masing sebesar 20% dan 38,7%.

Strategi ANJT Pada Semester II Akan Bersikap Defensif

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) memasang strategi defensif selama semester kedua 2019 akibat penurunan kinerja selama semester I/2019. ANJT membukukan penjualan sebesar Rp830,98 miliar pada semester I/2019, turun 16,58% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp996,11 miliar. Strategi atau upaya yang akan dilakukan perseroan untuk meningkatkan kinerja pada semester II adalah menunda atau menjadwalkan kembali belanja modal

Stock Pick

ISAT

Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3740. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3700-3780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3790

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8100. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7950-8200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8250

INDF


Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 7450. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7325 - 7550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7575

WIKA

Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level 2310. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2280-2340
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2350

PTPP


Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 1920. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1900-1940.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1950s

SMBR


Pada perdagangan kemarin saham SMBR ditutup menguat pada level harga 910. SMBR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 900-920
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 925

Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-08-15 08:51:58 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)