17 Jun

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Jumat 14 Juni 2019 ditutup melemah 0,36% pada level 6250. Sektor properti konstruksi mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 64,03 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah akibat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global sebagai dampak dari perang dagang AS dan China. Selain itu pasar cenderung menantikan pertemuan The Fed pada pekan ini yang diharapkan akan menunjukkan indikasi untuk menurunkan suku bunga pada tahun ini. Saham Broadcom Inc melemah signifikan setelah menurunkan proyeksi pendapatannya yang disebabkan oleh dampak dari perang dagang AS-China. Pasar mengharapkan The Fed menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini untuk mengatasi perlambatan ekonomi AS. Pasar akan mencermati hasil pertemuan The Fed yang diadakan pada hari Selasa-Rabu. Diperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunganya tetap pada pertemuan ini, namun pasar akan menantikan apakah ada indikasi dari The Fed yang mengisyaratkan penurunan suku bunga pada tahun ini. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya building permits, housing starts, Philadelphia Fed, leading indicators dan existing home sales. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6200 - 6310


News & Analysis


POOL Akan Tingkatkan Modal Anak Usaha Asuransi dan Sekuritas

PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) akan meningkatkan permodalan anak usaha di sektor asuransi dan sekuritas. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing kedua anak usaha tersebut dalam menghadapi persaingan. Rencana peningkatan modal untuk anak usaha asuransi jiwa yakni PT Asuransi Jiwa Advista sebesar Rp350 miliar secara bertahap. Saat ini modal anak usaha tersebut sebesar Rp150 miliar. Sedangkan untuk anak usaha sekuritas, yaitu PT Pool Advista Sekuritas, modal dasarnya akan ditingkatkan menjadi Rp50 miliar dari saat ini yang sebesar Rp48 miliar. Sumber dana peningkatan modal kedua anak usaha tersebut berasal dari arus kas internal.

MYOR Targetkan Laba Tumbuh 9,7% Tahun Ini

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) memperkirakan penjualan dan laba bersih perseroan masing-masing tumbuh sebesar 11,1% dan 9,7% pada tahun 2019. MYOR memproyeksikan penjualan tahun ini mencapai Rp26,73 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,93 triliun. Per Maret 2019, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp6,01 triliun atau naik 11,1% dan laba bersih sebesar Rp480 miliar atau tumbuh 0,4%. Berbagai kendala yang dihadapi perseroan dalam mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba bersihnya adalah pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah, meningkatnya persaingan dengan hadirnya banyak produsen lokal dan produk impor, serta penyediaan bahan baku. Perseoran juga terus mengembangkan pasar ekspor dengan menambah sejumlah pasar baru.

Kuartal I, Volume Produksi TOBA Turun 16,7% YoY

PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) melaporkan volume produksi pada kuartal I/2019 mencapai 1 juta ton, turun 16,7% dari periode sama tahun lalu yang sebesar 1,2 juta ton. Menurut manajemen TOBA, penurunan ini sesuai dengan rencana tambang perseroan untuk mengoptimalkan umur tambang. Perseroan masih mempertahankan panduan volume produksi pada 2019, yaitu pada kisaran 4 juta ton hingga 5 juta ton. Selama tahun 2018 lalu, produksi batubara perseroan mencapai 5,35 juta ton.

DEAL Berencana Rights Issue 280 Juta Saham


PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) berencana untuk mendapatkan dana segar guna memperkuat modal perseroan pada tahun ini. Untuk itu perseroan berencana melakukan rights issue dalam waktu dekat. Rencana aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan RUPS pada 14 Juni 2019. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Dana dari hasil rights issue akan digunakan untuk akuisisi 51% saham PT Atlas Dayana Kapital senilai Rp10,86 miliar. Selain itu perseroan akan mengalokasikan dana sebesar Rp97 miliar untuk memperkuat permodalan anak usahanya tersebut. Dana itu akan digunakan untuk membeli kapal dan modal kerja.

Kuartal I, Laba Bersih URBN Tumbuh 81%


PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) membukukan pendapatan sebesar Rp117,9 miliar pada kuartal I/2019, meningkat siginifikan 195,49% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar,9 miliar. Kinerja pendapatan perseroan pada kuartal I/2019 seluruhnya ditopang oleh penjualan apartemen yang meningkat 655% setara dengan Rp117,9 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,6 miliar. URBN membukukan laba bersih Rp30,1 miliar atau meningkat 81% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kisaran Harga IPO Bima Sakti Pertiwi Rp100-200/saham

Perusahaan Properti, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk menawarkan harga saham perdananya dikisaran Rp100-200 per saham. Dalam IPO, perseroan akan melepas saham ke publik sebanyak 626 juta lembar atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Diharapkan perusahaan dapat meraih dana segar sekitar Rp62,5 miliar dari IPO tersebut. Dana hasil IPO sekitar Rp55 miliar akan digunakan untuk capex 2019. Sebesar 65% dari capex tersebut akan dimanfaatkan sebagai dana pengembangan dan perbaikan fasilitas gedung milik Perseroan. Sisa dari dana IPO tersebut akan digunakan untuk menambah landbank seluas 1.200 meter persegi


Stock Pick

ADHI

Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1600. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1580-1610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1615

KLBF


Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1490. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1470-1505.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1510

MIKA

Pada perdagangan kemarin saham MIKA ditutup menguat dilevel harga 1950. MIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1930-1970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1975

TLKM

Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3990. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3940-4040.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4050

BBTN

Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2650. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2620-2680.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2690

BBRI


Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4230. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4180-4370
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4280


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-06-17 08:10:08 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)