18 Feb

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 15 Februari 2019 ditutup melemah 0,48% pada level 6389. Sektor pertambangan dan properti konstruksi mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp286,76 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat, dipicu oleh optimisme akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China. Setelah melakukan negosiasi pada pekan lalu di Beijing, pembicaraan dagang akan dilanjutkan di Washington pada pekan ini. Kedua belah pihak juga menyatakan telah terjadi kemajuan dalam pembicaraan mereka. Hal ini memicu penguatan pada saham yang sensitif terhadap tarif impor. Dan juga mengurangi kecemasan akan perlambatan ekonomi. Sementara itu hingga saat ini sudah sekitar 80% emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan, dengan perkiraan rata-rata laba tumbuh 16,2%. Namun untuk kuartal I diperkirakan rata-rata laba turun 0,5%. Indeks Michigan Consumer Sentiment bulan Fabruari meningkat dari level 91,2 menjadi 95,5. Pada hari Senin, bursa Wall Street libur President’s Day. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya housing starts, building permits, FOMC minutes, durable orders, Philadelphia Fed, existing home sales dan leading indicator. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6340 - 6460


News & Analysis

Tahun 2018 EXCL Catatkan Rugi Rp3,29 Triliun

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat rugi yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp3,29 triliun hingga periode yang berakhir 31 Desember 2018 setelah meraih laba Rp375,24 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 0,31% menjadi Rp22,94 triliun dari Rp22,87 triliun tahun sebelumnya namun total beban meningkat menjadi Rp25,71 triliun dari Rp21,21 triliun. Peningkatan beban yang signifikan terlihat dalam beban penyusutan yang mencapai Rp11,47 triliun dibandingkan beban Rp6,75 triliun tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak penghasilan tercatat sebesar Rp4,39 triliun dari meraih laba sebelum pajak Rp221,23 miliar tahun sebelumnya.

HOME Batalkan Rencana Divestasi Goodway Hotel

PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) membatalkan rencana aksi korporasi yang telah disampaikan sebelumnya soal penjualan atau divestasi Goodway Hotel Batam dan penjualan 99,99% saham anak perusahaan itu PT Warga Tri Manunggal. Pembatalan transaksi material tersebut disebabkan perseroan perlu waktu untuk mengkaji ulang melihat kondisi pasar modal dan perekonomian Indonesia saat ini. Perseroan telah menutup kegiatan operasional hotel yang terletak di Jalan Imam Bonjon No.1 Nagoya, Batam. Penutupan hotel ini bersifat sementara karena akan dilakukan renovasi.

Pefindo Tegaskan Peringkat HDFA Pada idBBB-

Pefindo telah menegaskan peringkat PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) dan MTN I/2017 Seri A,B,C di idBBB- dan Pefindo juga menegaskan peringkat idBBB-(sy) untuk MTN Syariah Mudharabah I/2017 Seri B dan C dengan prospek peringkat perusahaan stabil. Pefindo telah menegaskan peringkat idBBB- MTN II/2018 Rp75 miliar yang jatuh tempo 17 April 2019. Perusahaan akan membayar MTN yang jatuh tempo menggunakan penerimaan angsuran dari pelanggan sekitar Rp170 miliar dan saldo kas dan setara kas Rp492 miliar pada akhir Desember 2018 terutama dari deposito berjangka yang sebelumnya dijaminkan untuk MTN telah dilunasi dan pinjaman subordinasi dari pemegang sahamnya.

MIKA Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp338 Miliar


PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) masih menyimpan sisa dana hasil IPO hingga periode 31 Desember 2018 sebesar Rp338,77 miliar. Dari hasil IPO yang digelar pada Maret 2015 lalu, perseroan sudah merealisasikan penggunaan dana hasil IPO antara lain untuk biaya pembangunan rumah sakit baru sebesar Rp457,39 miliar, peralatan medis dan infrastruktur teknologi Rp218,92 miliar selain itu dana Rp193,35 miliar dipergunakan untuk pembelian tanah untuk lahan rumah sakit. Sisa dana hasil IPO tersebut kini disimpan dalam deposito PT Bank QNB Indonesia Rp153,6 miliar, dan PT Bank Muamalat Rp12,48 miliar serta sisanya di Bank Mayapada Internasional Tbk.

WOMF Bukukan Kenaikan Laba 19,11% Tahun 2018

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) meraih laba sebesar Rp215,18 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2018, naik 19,11% dibandingkan laba Rp180,66 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 21,4% menjadi Rp2,61 triliun dibandingkan pendapatan Rp2,15 triliun tahun sebelumnya dan beban naik menjadi Rp2,32 triliun dari beban Rp1,91 triliun tahun sebelumnya. Sedangkan laba sebelum beban pajak penghasilan naik menjadi Rp283,42 miliar dari Rp237,46 miliar tahun sebelumnya.

ASSA Akuisisi 51% Saham Perusahaan Balai Lelang JBA

PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) melalui anak usahanya PT Adi Sarana Lelang (BidWin) mengakuisisi perusahaan balai lelang. PT Adi Sarana Lelang menandatangani perjanjian jual beli saham untuk mengakuisisi 51% kepemilikan saham PT JBA Indonesia yang merupakanperusahaan lelang otomotif asal Jepang. Total biaya akuisisi saham tersebut sebesar Rp146,2 miliar dengan menggunakan anggaran belanja modal perseroan untuk 2019 yang telah disiapkan sebesar Rp1,2 triliun. Setelah akuisisi, kedua perusahaan antara Bidwin dan PT JBA Indonesia resmi bergabung, nama perusahaan kini menggunakan PT JBA Indonesia


Stock Pick


SMCB

Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 2020. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2000-2030
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2040

BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7175. BMRi selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7075-7275.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8775. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8900

AKRA

Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 5725. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5650-5800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5825

TLKM


Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3790. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3750-3830.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840

KLBF


Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1575. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1555-1595.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1600


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-02-18 08:50:08 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)