19 FEb

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 15 Februari 2018 ditutup melemah 0,04% pada level 6591. Sektor aneka industri mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp252,91 miliar. Indeks Dow Jones dan S&P500 pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat terbatas meskipun penguatan pada awal sesi berkurang akibat adanya sentimen negatif bahwa pihak Rusia diduga melakukan campur tangan terhadap pemilu di AS dalam rangka untuk mendukung salah satu calon presiden yaitu Donald Trump. Hal tersebut telah menjadi faktor pendorong bagi investor untuk melakukan profit taking di bursa Wall Street setelah beberapa hari mengalami kenaikan. Earning season yang kuat dan program penurunan pajak telah mendorong analis untuk menaikkan proyeksi pertumbuhan indeks S&P500 tahun ini sebesar 19% dari proyeksi sebelumnya yang hanya 12%. Sementara itu data housing starts bulan Januari naik menjadi 1,326 juta unit dari 1,209 juta unit. Data building permits meningkat menjadi 1,396 juta unit dari 1,3 juta unit. Sedangkan indeks Michigan Sentiment bulan Februari naik pada level 99,9 dari level 95,7. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya existing home sales, initial claims dan leading indicators. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6530 - 6640

News & Analysis

NISP Berencana Buyback 400 Ribu Saham Untuk Remunerasi

PT OCBC-NISP Tbk (NISP) berencana melakukan pembelian kembali sahamnya sebanyak maksimal 400.000 saham. Diperkirakan biaya yang diperlukan untuk melakukan pembelian kembali saham maksimal Rp800 juta termasuk komisi perantara pedagang efek dan biaya-biaya lainnya yang terkait. Pembelian kembali saham dilakukan perseroan dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variable atas kinerja tahun 2017 kepada manajemen dan karyawan perseroan guna memenuhi aturan OJK. Perseroan akan mengadakan RUPS Tahunan pada 3 April 2018 yang salah satu agendanya berupa rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham-saham yang dikeluarkan perseroan.

BOSS Berencana Tingkatkan Produksi Dua Kali Lipat

PT Borneo Olah Sarana Tbk (BOSS) berharap bisa meningkatkan produksi pada tahun ini sebesar dua kali lipat. Tahun lalu, BOSS membukukan volume produksi sebesar 500.000 metrik ton sedangkan per September 2017 penjualan diraih sebesar Rp120,6 miliar dan laba Rp20,8 miliar. BOSS berencana untuk memanfaatkan dana hasil IPO untuk membiayai pembangunan infrastruktur pengangkutan batubara dan fasilitas pemuatan batubara. Dana tersebut nantinya akan dimasukkan dalam belanja modal perseroan tahun ini mencapai USD16 juta.

BJBR Targetkan Kredit Tumbuh 12% YoY


PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menargetkan kredit di tahun 2018 dapat tumbuh sebesar 11% hingga 12% yoy. Ke depan akan ada banyak potensi yang kredit yang dapat digarap seperti dari infrastruktur dan konsumer. Menurut manajemen BJBR, program APBD dan APBN untuk Jawa Barat baru 20% yang tergarap, jadi peluang masih banyak. Dari kredit konsumer perseroan akan fokus untuk menggarap sektor konsumer utamanya di wilayah Jawa Barat dan Banten. BJBR telah menyalurkan kredit sebesar Rp 70,7 triliun per Desember 2017 atau tumbuh 12%.

BIPI Akan Fokus Pada Infrastruktur Batubara

PT Benakat Integra Tbk (BIPI) akan fokus pada bisnis infrastruktur batubara. Hal itu ditandai dengan divestasi anak usaha pada bidang penjualan minyak mentah belum lama ini. Keputusan tersebut diambil karena untuk menghindari volatilitas yang tinggi pada komoditas minyak. Ke depan, BIPI berencana mengembangkan bisnis pada bidang infrastruktur seperti pelabuhan, pembangkit listrik, dan lainnya. BIPI baru saja melakukan divestasi PT Indelberg Oil Indonesia kepada PT Pratama Media Abadi (PMA). BIPI telah melakukan perjanjian jual beli saham dan pituang kepada PMA. BIPI menjual 55,05% kepemilikan dan piutang pada anak usaha, yakni PT Indelberg Oil Indonesia (IOI). Bersamaan dengan itu, 2,13% kepemilikan BIPI di PT Indelberg Indoensia (II) juga dilepas.

Penjualan Listrik Anak Usaha KIJA Ke PLN Dihentikan


Pemasukan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berpotensi berkurang karena penjualan tenaga listrik anak usahanya, PT Bekasi Power, untuk PLN dihentikan. Bekasi Power memiliki perjanjian penjualan tenaga listrik dengan PLN selama 20 tahun terhitung dari 5 Januari 2013. Bekasi Power diwajibkan mengirim beban minimal 108,8 MW dan maksimal 118,8 MW. Namun, sejak awal 2018, PLN meminta untuk mengirimkan 0 kWh yang dikenal dengan istilahshutdown. Artinya, energi listrik yang bisa dihasilkan Bekasi Power diperlakukan sebagai cadangan dingin.

KINO Bentuk Dua Anak Usaha Patungan


PT Kino Indonesia Tbk (KINO) pada tanggal 13 Februari 2018 membentuk dua anak usaha patungan. KINO bekerja sama dengan Wah Kong Corporation Sdn. Bhd untuk mendirikan dua anak usaha yakni PT Kino Pet World Indonesia dan PT Kino Pet World Marketing Indonesia. KINO mengeluarkan dana Rp 1,27 triliun di PT Kino Pet World Indonesia. Sedangkan untuk PT Kino Pet World Marketing Indonesia, KINO mengeluarkan dana untuk penyertaan modal sebesar Rp 5,1 miliar. Tujuan transaksi melakukan produksi, distribusi, dan penjualan salah satu produk Wah Kong Corporation yaitu makanan hewan kesayangan di Indonesia serta diversifikasi portofolio produk Grup Kino

Stock Pick


ANTM

Pada perdagangan kemarin saham ANTM kembali ditutup menguat di level 910. Pergerakan saham ANTM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 900–920. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 920

ICBP

Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8975. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8875-9075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9075

CPIN

Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3450. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3410-3490.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3490

BMRI


Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8300. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8200–8400. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8400

WIKA


Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1955. Pergerakan WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1940-1975.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1975

SMGR

Pada perdagangan kemarin saham SMGR menguat ditutup di 11050. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 10050-11200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 11200

PTPP

Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 3040. Pergerakan PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3000-3080.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3080

TINS

Pada perdagangan kemarin saham TINS kembali ditutup menguat pada level 1095. Pergerakan TINS selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1080-1115.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1115


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018 
Published on 2018-02-19 08:33:04 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)