22 Mar

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 21 Maret 2018 ditutup menguat 1,11% pada level 6312. Semua sektor menguat dengan kontribusi terbesar pada sektor perkebunan. Investor asing net sell Rp774,99 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah moderat setelah sempat bergerak menguat dan fluktuatif. Kenaikan suku bunga The Fed sebesar 0,25% seperti yang diperkirakan mendorong koreksi indeks, namun penguatan saham sektor energi didorong kenaikan harga minyak mentah membatasi pelemahan indeks. The Fed menaikkan suku bunga menjadi 1,5%-1,75% dan memprediksi akan ada dua kali kenaikan lagi tahun ini, yang mengindikasikan meningkatnya optimisme The Fed bahwa adanya kenaikan belanja infrastruktur dan pemangkasan pajak akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi, sehingga akan membuat The Fed masih akan menaikkan suku bunga lagi. Pada awalnya kenaikan suku bunga yang sudah diantisipasi ini direspon positif oleh pasar, namun karena kenaikan yield obligasi pemerintah AS hingga level tertinggi dalam sebulan terakhir mendekati level 3%, membuat indeks melemah. Selain itu sektor yang sensitif dengan kenaikan suku bunga seperti infrastruktur dan properti mengalami tekanan jual. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6250 - 6360

News & Analysis

TBIG Akan Buyback 4,5% Saham

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan melakukan pembelian kembali sahamnya atau buyback sebanyak-banyaknya 204.000.000 saham atau 4,5% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. Perseroan akan menyediakan dana maksimal Rp20,40 miliar dimana dana itu berasal dari saldo laba perseroan yang tercatat sebesar Rp1,25 triliun hingga 31 Desember 2017. Perseroan akan melakukan RUPS pada 27 April mendatang guna meminta persetujuan pemegang sahamnya. Merespons hasil kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun lalu, TBIG berencana membagikan dividen final untuk tahun buku 2017 sebesar Rp650 miliar—Rp750 miliar.

BPFI Berencana Terbitkan Obligasi Rp300 Miliar

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) berencana menerbitkan obligasi pada semester I-2018. Perusahaan menargetkan dana sekitar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar dari penerbitan obligasi tersebut. Penerbitan obligasi tahun ini adalah bagian dari rangkaian Obligasi Berkelanjutan I Batavia Prosperindo Finance. Seluruh dana dari obligasi nantinya akan digunakan untuk modal kerja. Penerbitannya sekitar Juni 2018. Sebelumnya, BPFI telah menerbitkan Obligasi Berkelanjurtan I Batavia Prosperindo Finance tahap II tahun 2017 sebesar Rp 300 miliar. Tingkat bunga obligasi ini sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 36 bulan. Tahun ini, BPFI menargetkan kucuran dana dari eksternal perusahaan sebesar Rp 1,5 triliun.

RUPSLB BRPT Setujui Jaminkan 50% Kekayaan Bersih

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk menjaminkan lebih dari 50% kekayaan bersih perusahaan. Persetujuan itu dicapai dalam RUPSLB pada 21 Maret 2018. Ketentuan persetujuan ini sebagaimana disyaratkan dalam pasal 28 POJK 32/2014 dan Pasal 102 Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Di antaranya dalam aturan tersebut mengatur bahwa penjaminan aset lebih dari 50% harus memperoleh persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB. Persetujuan ini untuk mengantisipasi apabila perseroan atau anak perseroan memerlukan dana untuk modal kerja.

Laba Bersih TCID Tumbuh 10,5%

PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) sepanjang tahun lalu mencatat penjualan bersih sebesar Rp 2,71 triliun, meningkat 7,11% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,53 triliun. Penjualan domestik masih menyumbang porsi terbesar yaitu sejumlah Rp 2,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,91 triliun. Sedangkan, porsi ekspor hanya berkontribusi sebesar Rp 640,44 miliar, turun dari sebelumnya Rp 650,48 miliar. Laba bersih tahun berjalan naik 10,53% dari Rp162,06 miliar menjadi Rp 179,13 miliar pada akhir tahun lalu.

WOMF Akan Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok Rp 1 triliun. Seri A memiliki jumlah pokok Rp 612 miliar. Bunga obligasi seri A adalah 6,85% per tahun. Jangka waktu obligasi ini adalah 370 hari kalender. Seri B memiliki jumlah pokok Rp 55 miliar. Bunga seri B adalah 7,50% per tahun. Jangka waktu yang ditetapkan adalah 2 tahun. Obligasi seri C diterbitkan dengan jumlah pokok Rp 102 miliar. Bunga obligasi seri C adalah sebesar 8,15% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Sisanya, sebanyak-banyaknya Rp 231 miliar dari jumlah pokok obligasi akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

BOSS Telah Dapat Kontrak Hingga April 2019

PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) membukukan kontrak pembelian sejumlah 400.000 ton mulai April 2018 sampai dengan April 2019. Salah satu anak perusahaan BOSS yang telah beroperasi yaitu PT Bangun Olahsarana Sukses (BOS) telah menandatangani kontrak penjualan dengan Glencore International sebesar 250.000 ton (plus 20% opsi penambahan) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk., (ITMG) sebesar 150.000 ton dengan opsi penambahan sebesar 50.000 ton

Stock Pick

BBTN


Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3690. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3660–3730. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3730

BMRI


Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8200. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8050-8300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8300

CPIN

Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3430. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3400-3470.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3470

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9275. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9150-9375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9375

ADHI

Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat di level 2170. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2140–2200. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2200

BBRI


Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3810. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3760-3850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3850

BBCA

Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat di level 23375. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 23100–23625. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 23625

PTPP

Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2800. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2770-2830.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2830


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-22 07:35:31 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)