24 sept

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 23 September 2019 ditutup melemah 0,41% pada level 6206. Sektor industri dasar mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp185,64 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix cenderung stagnan akibat data ekonomi yang variatif ditengah sentimen negatif perang dagang AS-China yang berkepanjangan. Data dari IHS Markit menunjukkan pasar tenaga kerja di sektor jasa mengalami penurunan. Namun data aktivitas manufaktur pada bulan September mengalami kenaikan lebih banyak dari perkiraan. Data survey di Jerman menunjukkan resesi di sektor manufaktur semakin dalam.jasa di Jerman juga mengalami perlambatan pertumbuhan. Sektor manufaktur di area euro turun pada level terendah lebih dari enam tahun terakhir sedangkan sektor jasa tumbuh mengalami pertumbuhan yang paling rendah dalam delapan bulan terakhir. Sedangkan menurut IHS Markit, data manufaktur AS menyentuh level tertinggi dalam lima bulan terakhir pada bulan September dan sektor jasa mengalami pertumbuhan tertinggi dalam dua bulan terakhir. Namun data manufaktur AS tetap paling lemah sejak tahun 2016 dan prospeknya suram dengan aliran bisnis baru mengalami penurunan pada level terendah sejak 2009. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak melemah. IHSG bergerak pada kisaran level 6150 - 6270


News & Analysis


TBLA Akan Bayar Bunga Obligasi Rp23,75 Miliar

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan melakukan pembayaran bunga Obligasi Ke-6 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2018 dengan tingkat bunga tetap pada 30 September 2019. Besaran bunga yang akan dibayarkan mencapai Rp23,75 miliar yang akan ditransfer perseroan ke rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia selaku agen pembayaran pada 27 September 2019. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tunas Baru Lampung memiliki nilai nominal sebesar Rp1 triliun dengan bunga 9,5% per tahun dan jatuh tempo pada 29 Maret 2023 mendatang.

OPMS Targetkan Pertumbuhan Penjualan 30%

PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) menargetkan pertumbuhan penjualan 30% pada tahun ini. Optimisme ini sejalan dengan langkah perseroan menambah kemitraan dengan perusahaan pelayaran pada 2019, lewat sejumlah penandatanganan MoU. Nota kesepahaman untuk menjamin suplai kapal bekas kepada perusahaan besi scrap ini. Saat ini, perusahaan telah memiliki empat MoU dengan perusahaan pelayaran. Dengan bekal tersebut, OPMS menargetkan dapat melakukan pembelian 8-10 kapal bekas pada tahun ini dan 12-15 kapal bekas pada 2020. Adapun tonase kapal bekas yang diincar sekitar 1.000 GT - 10.000 GT dengan usia operasional sekitar 25 tahun.

BBCA Alihkan Piutangnya di TAXI Kepada Perusahaan Singapura

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah mengalihkan haknya sebagai kreditur atas utang PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) ke pihak lain, yakni MC International Venture Pte Ltd di Singapura. Dengan kata lain, utang TAXI di BBCA telah dialihkan ke perusahaan yang berkedudukan di Singapura tersebut. Atas seluruh sisa piutang BBCA terhadap Express Group berikut dengan segala hak BBCA sebagai penerima jaminan atau segala perjanjian-perjanjian ikutannya, di mana pengalihan piutang tersebut telah dilaksanakan pada 16 September 2019. Sejak pemberitahuan tersebut, Express Group pun menjadi terikat dengan perjanjian Cessie dan untuk selanjutnya Express Group dapat menyelesaikan kewajiban dan hak-haknya dengan MC International sebagai pengganti BBCA selaku kreditor.

Kontrak Baru DEAL Berpotensi Tertunda

Kontrak baru yang sebelumnya didapatkan PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) berpotensi tertunda untuk direalisasikan pada tahun ini. Hal tersebut disebabkan oleh sikap pemilik kontrak yang masih ragu untuk mengambil keputusan. Sebelumnya pada Juni 2019, perseroan telah membukukan 6 tender hingga 10 tender yang dapat dieksekusi pada tahun ini. Jika tender tersebut berlanjut, maka perseroan akan membukukan kontrak baru senilai Rp100 miliar hingga Rp150 miliar pada tahun ini. Salah satu tender yang dimenangkan oleh DEAL tersebut adalah jasa logistik untuk pengangkutan alat pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Sidoarjo.

MEDC Anggarkan Biaya Eksplorasi Migas di Tiga Blok USD13,04 Juta

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menganggarkan dana sebanyak USD13,04 juta atau Rp182,56 miliar untuk biaya eksplorasi minyak dan gas bumi di tiga blok. Dari jumlah tersebut, dana yang paling banyak dikucurkan untuk pemboran sumur eksplorasi Tuna-1 di blok South Natuna Sea senilai USD11,29 juta. Rencana selanjutnya operasi akuisisi seismik 2D direncanakan akan dimulai pada kuartal IV/2019 dan rencana pemboran pada 2020. Selain itu, eksplorasi dilakukan pada blok South Sumatra dengan kegiatan yang dilakukan persiapan pemboran eksplorasi, dengan biaya senilai USD1,73 juta.

WSKT Optimis Menjaga Rasio DER Pada Level 2,3x

PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) optimis dapat menjaga rasio pinjaman dibandingkan dengan modal pada level 2,3 kali hingga akhir tahun ini. Total pinjaman WSKT saat ini digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan. Sedangkan posisi gearing ratio perseroan per Juni 2019 sebesar 2,68x masih berada di bawah ambang batas (covenant) sebesar 3,00x. WSKT saat ini tengah menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema Turnkey, dimana pembayaran akan diperoleh Perseroan setelah proyek selesai dikerjakan


Stock Pick


BNLI


Pada perdagangan kemarin saham BNLI ditutup menguat pada level harga 1130. BNLI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1115-1145. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1145

ERAA

Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat dilevel harga 2020. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1990-2050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2050

ASII

Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level 6625. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6650-6700
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6725

KLBF

Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1665. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1645-1680. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1685

INCO


Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3820. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3770-3860. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3870

SMCB

Pada perdagangan kemarin saham SMCB menguat pada level harga 1350. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1330-1370. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1370



Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-09-24 08:27:54 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)