30 Nov

 Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 29 November 2017 ditutup melemah 0,26% pada level 6054. Sektor konsumer mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 7,083 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones ditutup menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Hal tersebut disebabkan karena investor melakukan perubahan portofolio dari saham sektor teknologi beralih ke sektor yang akan diuntungkan jika ekonomi membaik, aturan yang lebih ringan, adanya reformasi pajak serta kenaikan suku bunga, seperti saham perbankan. Kenaikan pada saham sektor keuangan, industrial dan kesehatan mendorong kenaikan indeks Dow Jones. Sedangkan koreksi pada saham teknologi mendorong pelemahan pada indeks S&P500 dan Nasdaq Composite. Pasar menantikan perkembangan proses menjadi RUU reformasi pajak menjadi UU. Anggota kongres dari Partai Republik bergegas merumuskan kembali reformasi pajak untuk memuaskan anggota kongres yang khawatir dampak pelaksanaan reformasi pajak tersebut terhadap defisit anggaran yang berpotensi makin melebar. Senat akan melakukan voting atas reformasi pajak tersebut pada pekan ini.ekonomi AS Q3 tumbuh 3,3%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6030 - 6100

News & Analysis

BMRI Tawarkan Pinjaman Rp350 Miliar ke Pelindo I

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menawarkan pinjaman transaksi khusus senilai Rp350 miliar untuk membantu pembiayaan belanja modal (capex) PT Pelindo I. Pinjaman tersebut nantinya akan menjadi bagian dari kredit sindikasi yang rencananya disalurkan sejumlah bank BUMN, termasuk BMRI dan bank swasta. Sebelumnya, BMRI telah memberikan komitmen pembiayaan kepada Pelindo I dan entitas terkaitnya sebesar sekitar Rp2,0 triliun. Khusus untuk sektor kepelabuhanan, BMRI telah menyalurkan komitmen pembiayaan hingga Rp7,6 triliun kepada Pelindo I-IV hingga Oktober 2017 dengan realisasi pencairan sebesar Rp2,0 triliun.

FASW Berencana Rights Issue 500 Juta Saham

PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) berencana melakukan rights issue dengan penerbitan 500 juta lembar saham baru pada tahun depan. Perseroan telah memperoleh restu dari pemegang saham untuk melakukan penerbitan saham baru. Perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan dari rencana aksi rights issue ini. Rencana rights issue digelar untuk mengurangi jumlah utang yang dimiliki oleh FASW. Dalam laporan keuangan September 2017, utang bank jangka pendek yang dimiliki mencapai Rp1,14 triliun, naik hingga Rp393 miliar dari akhir tahun lalu. Bila rights issue ini digelar, tingkat dilusi yang dimiliki mencapai 15%-17%. Utang bank jangka panjang mencapai Rp2,85 triliun per September 2017, atau mengalami penurunanan Rp167 miliar dari posisi Rp3,02 triliun.

ANJT Bekerja Sama Dengan AJI HK Ltd.


PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) bekerja sama dengan AJI HK Ltd. untuk meningkatkan produk edamame perseroan ke pasar Jepang. Kerja sama ini menunjukkan ekspansi bisnis edamame perseroan ke wilayah Asia dan pasar lain di dunia. Diharapkan kerja sama dengan entitas yang bernaung di bawah kelompok perusahaan Asia Group ini dapat mempercepat bisnis anak perusahaan perseroan yakni PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT). GMIT akan masuk ke industri makanan beku setelah melewati tiga tahun terakhir bermitra dan bekerja sama dengan para petani edamame di Kabupaten Jember.

JSMR Ditargetkan Catatkan Obligasi Komodo Pada Desember 2017


Kementerian BUMN memperkirakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dapat mencatatkan obligasi komodo di bursa efek London, Inggris, pada Desember 2017. Obligasi komodo merupakan istilah untuk obligasi berdenominasi rupiah yang dicatatkan atau dipasarkan di luar negeri. Apabila rencana ini terealisasi maka JSMR akan menerbitkan obligasi komodo untuk pertama kalinya. Tenor dari obligasi global tersebut terdiri dari 3 tahun, 10 tahun dan bunganya beda-beda.

MTLA Targetkan Tambah Lahan 100 Ha Tahun Depan

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menargetkan dapat membebaskan lahan seluas 100 hektare pada tahun depan. Perseroan memang berencana dapat membebaskan seluas 200 hektare dalam dua tahun atau dalam kurun 2017 hingga 2018. Pembebasan lahan tersebut dilakukan mulai tahun ini hingga tahun depan. Pada tahun ini, perseroan menargetkan dapat membebaskan seluas 100 hektare, sisanya akan dilakukan pada tahun depan. Dari total belanja modal pada tahun ini sebanyak Rp530 miliar. Hingga Oktober, perseroan telah membelanjakan sebanyak Rp390 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembebasan lahan seluas 100 hektare.

SSIA Siapkan Investasi Rp4 Triliun Hingga 2020

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyiapkan investasi mencapai Rp4 triliun hingga 2020 untuk pengembangan kawasan industri di Subang, Jawa Barat dan keterlibatan dalam proyek jalan tol Patimban. Untuk proyek kawasan industri di Subang saat ini pembebasan lahan sudah 750 hektare dan diperkirakan pada akhir tahun akan mencapai 800 hektare. Pada tahun depan, perseroan menargetkan untuk dapat melakukan pembebasan lahan sebanyak 400 hektare sehingga total lahan yang dibebaskan hingga tahun depan sebanyak 1.200 hektare dari target lahan untuk kawasan industri sebesar 2.000 hektare

Stock Pick

WSKT

Pada perdagangan kemarin saham WSKT kembali ditutup menguat di level 2170. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2140-2200. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2200

ADRO

Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 1775. Pergerakan ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1760-1795. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1795

ICBP


Pada perdagangan kemarin saham IBCP menguat ditutup di 8775. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8875

JSMR


Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 6500. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6400-6575. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6575

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 8400. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8300-8500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8500

CPIN

Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 2950. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2920-2980.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2980

SMRA


Pada perdagangan kemarin saham SMRA kembali ditutup menguat di level 890. Pergerakan saham SMRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 875-900. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 900

MNCN

Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1370. Pergerakan MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1350-1390. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1390

Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-11-30 07:40:47 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)