Bank Indonesia Tahan Suku Bunga

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses memperpanjang penguatannya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (17/1/2019), pascarilis putusan RDG Bank Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,16% atau 10,42 poin di level 6.423,78 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (16/1), IHSG berakhir naik tipis 0,07% atau 4,58 poin di posisi 6.413,36.

Padahal, pergerakan IHSG sempat berbalik ke zona merah setelah dibuka naik 0,13% atau 8,05 poin di level 6.421,41 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.410,95 – 6.457,73.

Penguatan yang dibukukan IHSG hari ini mengokohkan posisinya di level 6.400 sekaligus menyentuh level penutupan tertinggi sejak Maret 2018.

Enam dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di teritori positif, dipimpin sektor industri dasar (+0,76%) dan finansial (+0,49%). Tiga sektor lainnya menetap di zona merah dipimpin sektor properti yang turun 1,53%.

Dari 625 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 182 saham menguat, 229 saham melemah, dan 214 saham stagnan.

aham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 1,98% dan 0,85% menjadi pendorong utama atas berlanjutnya penguatan IHSG hari ini.

Di sisi lain, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) yang masing-masing turun 1,56% dan 5,41% menjadi penekan utama serta membatasi besarnya kenaikan IHSG.

Seperti diberitakan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Januari 2018 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada kisaran 6%. BI juga memutuskan suku bunga deposito tetap sebesar 5,25% dan suku bunga pinjaman sebesar 6,75%.

“Keputusan tersebut konsisten dengan upaya bank sentral menurunkan defisit transaksi berjalan ke batas yang aman serta mendorong daya tarik aset keuangan domestik,” tutur Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Dalam risetnya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat belum adanya perubahan BI rate menunjukkan bahwa kondisi perekonomian masih dalam kondisi stabil.

“Ini memberikan sentimen yang cukup positif terhadap pola gerak IHSG,” jelas William.

Selain itu, tambah William, kembalinya arus deras capital inflow yang masih terus mengalir ke dalam pasar modal Indonesia turut menunjang kenaikan IHSG.

Aksi beli bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ke-14 berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net buy sebesar Rp1,61 triliun pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melanjutkan kenaikannya pada hari ketiga dengan berakhir menguat 0,30% atau 1,70 poin di level 576,90, setelah ditutup menguat 0,37% di posisi 575,20 pada perdagangan Rabu (16/1).

Indeks saham lainnya di Asia cenderung berakhir variatif, di antaranya indeks FTSE KLCI Malaysia (+0,59%), indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,45%), dan indeks PSEi Filipina (+0,79%).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,20% dan Topix naik 0,35%. Indeks Kospi Korea Selatan berakhir naik tipis 0,05%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing ditutup melemah 0,42% dan 0,55%.

( Fajar Sidik )


LINK : https://market.bisnis.com/read/20190117/7/879679/bank-indonesia-tahan-suku-bunga-ihsg-tangguh-di-level-6.400

Published on 2019-01-18 08:06:15 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)