Merger & Akuisisi Emiten Konsumer dan Energi Terbarukan Bakal Melesat

 JAKARTA — Peluang merger dan akuisisi (M&A) perusahaan Indonesia di sejumlah sektor diproyeksikan kian terbuka lebar dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. CEO Protemus Capital, Wiljadi Tan menjelaskan, aksi M&A akan tumbuh seiring dengan pandemi Covid-19 yang semakin mereda. “Salah satu katalisnya adalah valuasi yang semakin reasonable menjelang pandemi, sehingga transaksi M&A masih terjadi secara selektif,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (29/9/2022).

Selain itu, katalis lainnya berasal dari berkurangnya appetite investor asing, sehingga investor lokal dapat lebih berperan khususnya karena valuasi yang cenderung menurun.

Ke depannya, sektor konsumer diproyeksikan terus bertumbuh mengingat basis konsumen Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik. “Selain itu, tren bisnis baru yang ESG friendly seperti renewable energy akan berkembang dalam 5 tahun ke depan,” imbuh Wiljadi.

Dia pun mengungkapkan strategi Protemus Capital dalam melancarkan aktivitas M&A, salah satunya dengan strategi top-down. Artinya, mulai dari sektor yang sedang bertumbuh atau konsolidasi yang diyakini prospektif, seperti telekomunikasi khususnya infrastruktur telekomunikasi. Lebih lanjut, sektor keuangan seperti perbankan juga berpotensi melakukan M&A untuk memenuhi ketentuan modal minimum dari OJK, serta sektor multifinance dengan ketentuan modal minimal Rp250 miliar. “Kami approach beberapa perusahaan yang merupakan target akuisisi, seperti perusahaan fiber optic dan tower masih merupakan target yang menarik,” tutupnya. Ada pergeseran tren M&A yang menarik sejak pandemi, seperti sektor technology, media and telecom (TMT) khususnya telekomunikasi yang paling diminati di Indonesia. Protemus Capital fokus menangani transaksi M&A dengan nilai antara US$50 juta—US$60 juta di berbagai sektor, salah satu contohnya M&A berupa exit strategy pada perusahaan produsen keramik di Surabaya, yang telah memiliki beberapa perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, Protemus juga terlibat dalam divestasi aset bisnis anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) senilai Rp801 miliar untuk 10.745 km tertagih yang telah dilakukan pada 4 Agustus 2022.

( Farid Firdaus )


LINK : https://market.bisnis.com/read/20220929/192/1582736/merger-akuisisi-emiten-konsumer-dan-energi-terbarukan-bakal-melesat
Published on 2022-09-30 08:54:00 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)