Penjualan Ritel AS Berkontraksi, Wall Street Terkoreksi

JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir terkoreksi pada perdagangan Rabu (16/10/2019), akibat terbebani data ekonomi AS yang lemah dan ketegangan geopolitik.

Kedua hal tersebut mendorong pelaku pasar menjauh dari pasar ekuitas, meskipun serangkaian laporan kinerja keuangan perusahaan untuk kuartal ketiga secara umum tampak positif.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup turun 0,2 persen di level 2.989,69, indeks Nasdaq Composite melemah 0,3 persen ke level 8.124,18, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun tipis 0,08 persen di posisi 27.001,98.

Saham teknologi, yang dipimpin oleh Microsoft Inc, menjadi penekan terbesar sekaligus menarik ketiga indeks saham utama AS tersebut ke zona merah.

Menurut Departemen Perdagangan AS, penjualan ritel Negeri Paman Sam berkontraksi pada bulan September untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. Ini menjadi tanda bahwa retakan dari sektor manufaktur mungkin telah menjalar ke ekonomi yang lebih luas.

“Ini mungkin indikasi pertama bahwa sisi konsumen ekonomi menunjukkan tanda-tanda stres dan kemungkinan penurunan,” ujar Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel, New York.

“Konsumen telah dipandang sebagai penyelamat ekonomi ini, kemudian data tersebut keluar dan itu agak mengejutkan,” tambahnya, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, ketidakpastian perdagangan antara AS dan China meningkat setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS membuat marah Beijing dengan meloloskan legislasi pro-demokrasi untuk mendukung Hong Kong.

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia mungkin tidak akan menandatangani perjanjian perdagangan apapun sebelum bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Forum APEC mendatang di Chili. Namun Trump mengatakan bahwa sebagian perjanjian perdagangan sedang diformalkan.

“Mengejutkan melihat pasar tidak banyak bereaksi pada isu-isu negatif itu,” lanjut Ghriskey.

“Sebagian dari alasannya adalah ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada akhir Oktober dan bahwa perusahaan mungkin akan terkejut dengan kenaikan seperti yang mereka lakukan pada kuartal kedua pertama,” paparnya.

Para analis saat ini memperkirakan laporan laba perusahaan S&P 500 kuartal ketiga akan turun 3 persen, yang akan menandai kontraksi year-on-year pertama sejak resesi laba yang berakhir pada 2016.

Namun, dari 43 perusahaan S&P 500 yang telah membukukan hasil kuartal ketiga sejauh ini, 86 persen di antaranya mampu mengalahkan ekspektasi.

Saham Bank of America naik 1,5 persen setelah membukukan laba kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan, sedangkan saham United Airlines naik 1,9 persen setelah maskapai penerbangan ini mengalahkan estimasi laba kuartalan dan meningkatkan panduan untuk 2019.

( M TAufikul Bassari )


LINK : https://market.bisnis.com/read/20191017/7/1160053/penjualan-ritel-as-berkontraksi-wall-street-terkoreksi
Published on 2019-10-17 08:46:15 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)