Sarana Multi Infrastruktur Tawarkan Green Bond Rp500 Miliar

 JAKARTA — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan alias green bond sebesar Rp500 miliar.

Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini mengatakan bahwa obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) green bond dengan jumlah Rp3 triliun.

Adapun, obligasi dengan nama Obligasi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan (Green Bond) Berkelanjutan I SMI Tahap I Tahun 2018 tersebut terdiri dari dua seri, yakni seri A dan seri B. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat idAAA dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Berdasarkan data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), seri A memiliki nilai pokok sebesar Rp131,5 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,55% per tahun. Seri tersebut bertenor 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 6 Juli 2021.

Sementara itu, seri B memiliki nilai pokok sebesar Rp223,5 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,80% per tahun. Seri tersebut bertenor 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 6 Juli 2023.

Dengan demikian, total green bond yang diemisi senilai Rp355 miliar. Namun, Emma mengatakan bahwa selama masa penawaran terdapat kelebihan permintaan dari investor sebesar Rp145 miliar.

“Animo investor sangat baik dan memenuhi target yang diharapkan. Namun, dengan pertimbangan size, timing, dan underlying asset maka untuk tahap awal perseroan menerbitkan Rp500 miliar,” katanya, Selasa (10/7/2018).

Berdasarkan catatan Bisnis, sebelumnya perseroan menargetkan nilai emisi green bond tahap pertama senilai Rp1 triliun. Direktur Operasional dan Keuangan SMI Agresius R. Kadiaman menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa green bond tersebut melenceng dari target. Pertama, di Indonesia, green bond masih kalah populer dibandingkan obligasi konvensional.

Kedua, belum ada insentif bagi investor yang membeli green bond dan belum adanya portfolio khusus green bond di sisi investor. Ketiga, kondisi suku bunga yang diperkirakan masih akan naik sehingga para investor hanya membeli secukupnya. Di sisi lain, green bond SMI merupakan yang pertama di Indonesia sehingga pasar belum bisa menyerap dengan baik.

Selain itu, Emma menambahkan bahwa tidak sedikit investor yang meminta imbal hasil lebih tinggi di luar ekspektasi perseroan. "Ada beberapa investor yang minta imbal hasilnya tinggi di luar ekspektasi kami. Kalau imbal hasil terlalu tinggi dan tidak sejalan dengan dukungan terhadap proyek hijau. Kami menyeimbangkan imbal hasil dengan dukungan dana untuk proyek berwawasan lingkungan," jelasnya.

Selain Green Bond, PT SMI juga menerbitkan PUB sukuk senilai Rp3 triliun, dengan nilai penerbitan sebesar Rp1 triliun pada Tahap I Tahun 2018 ini. Hal ini juga menjadi salah satu komitmen PT SMI untuk mendorong masuknya pelaku pasar syariah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Adapun, underlying asset untuk sukuk SMI ada dua, yakni pembiayaan syariah untuk proyek-proyek PT PLN (Persero), dan pembiayaan syariah untuk anak usaha PT INKA yakni PT Inka Multi Solusion (IMS).

(Riendy Astria)



LINK : http://market.bisnis.com/read/20180711/92/815233/sarana-multi-infrastruktur-tawarkan-green-bond-rp500-miliar
Published on 2018-07-11 06:51:43 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)