Wall Street Menguat, Terkerek Ekspektasi Perdagangan dan Stimulus ECB

JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Kamis (12/9/2019), didukung oleh perkembangan positif pada perundingan perdagangan AS-China dan janji stimulus lanjutan dari Bank Sentral Eropa.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 45,41 poin atau 0,17 persen ke level 27.182,45, sedangkan indeks S&P 500 menguat 8,64 poin atau 0,29 persen ke level 3.009,57 dan Nasdaq Composite naik 24,79 poin atau 0,3 persen ke 8.194,47.

Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, hanya sektor energi dan layanan kesehatan yang ditutup di zona merah, dengan sektor bahan baku dan real estat membukukan kenaikan persentase terbesar.

Saham naik di seluruh dunia setelah China dan AS membuat konsesi menjelang pembicaraan yang direncanakan bulan depan di Washington, yang bertujuan meredakan perang dagang yang telah melemahkan pasar dan memicu kekhawatiran resesi selama berbulan-bulan.

Presiden AS Donald Trump setuju untuk menunda kenaikan tarif atas barang-barang China yang bernilai US$250 miliar selama dua minggu setelah China mengeluarkan daftar barang-barang impor dari AS yang dibebaskan dari tarif impor dan berjanji untuk membeli lebih banyak produk pertanian A.S.

"Pembicaraan mereka (AS dan China) merupakan hal yang baik dan tampaknya perselisihan berkurang," kata Stephen Massocca, Wakil Presiden Senior di Wedbush Securities, seperti dikutip Reuters.

Kepercayaan investor mendapat dorongan awal dari Bank Sentral Eropa (ECB), yang menjanjikan stimulus lanjutan untuk ekonomi zona euro melalui pembelian aset.

David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York, menyatakan skeptis tentang manfaat potensial dari stimulus tambahan tersebut.

"Pada tahap siklus ini, kami tidak yakin apakah pelonggaran ECB atau Fed lebih lanjut akan memiliki dampak fundamental yang bermakna mengingat bahwa suku bunga telah begitu rendah," kata Carter.

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin minggu depan untuk mencegah tanda-tanda pelemahan ekonomi AS.

Pelunakan seperti itu tidak terlihat dalam data ekonomi yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis, dengan indeks harga konsumen (CPI) inti naik 2,4 persen pada bulan Agustus, jauh di atas target inflasi the Fed sebesar 2 persen, sedangkan klaim pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pekan lalu.

( Miachitradinisari )


LINK : https://market.bisnis.com/read/20190913/7/1147942/wall-street-menguat-terkerek-ekspektasi-perdagangan-dan-stimulus-ecb
Published on 2019-09-13 08:56:26 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)